Sabtu, 30 Januari 2016

Persahabatan dengan warna yang berbeda

Persahabatan dengan warna yang berbeda

                Pesahabatan terkadang membawa kita kepada sesuatu yamg lebih indah, namun terkadang pula pesahabatan sungguh sangat menyakitkan. Namun bagaimana jika persahabatan dengan warna yang berbedalah yang kita alami, meskipun mustahil dan tak bisa dipahami tapi itulah ceritaku.

Nama ku Alena, aku berasal dari keluarga yang cukup kaya raya semua kebutuhan ku terpenuhi dengan mudahnya sampai terkadang aku merasa bosan dengan hidupku sendiri. Aku memiliki dua sahabat yang selalu bersamaku aku juga mahasiswi yang cukup berprestasi di kampusku, aku hobi menulis buku yang terkadang menjadi salah satu kegiatan ku diwaktu senggang.

                Hari ini  hari yang cukup menegangkan karena nilai ujian ku yang biasanya terlihat sangat bagus akan keluar,tapi ternyata hari ini bukan hari keberuntungan ku karena nilai ku cukup jelek untuk bisa dilihat “shitt”, umpat ku dalam hati. Aku mendapat hukuman karena nilai ku yang turun drastis, uang saku yang biasa kudapatkan sudah berkurang dari biasanya dan sialnya lagi sejak hukuman ku berjalan teman teman ku yang biasanya selalu menjadi ekor ku kini mulai menjauh, seperti ekor yang mulai lepas dari pemiliknya, “Aku sedang sibuk mengerjakan tugas Alena”, kata salah satu teman ku saat aku mengajak meraka pergi ke café.
Hari ini adalah hari yang cukup menyebalkan bagi ku, akhirnya aku memutuskan untuk kembali kerumah dan mulai bersemedi di kamarku disela sela kesepianku aku mngambil buku kecil berwarna biru yang selalu menjadi sahabat sejatiku.

Tahukah kau, bintang hanya akan bersinar saat malam
Seperti sahabat ku yang ada untukku saat aku berada diatas
Tahukah kau tidak akan ada bunga yang selalu mekar
Seperti hidup ku yang tak selalu bisa indah meskipun kemewahan selalu menyelimutiku

Ya,,, itulah sedikit kata yang bisa kutulis di buku kecil biru ku, kata kata yang  saat ini terngiang dikepalaku.  Tapi nyatanya tanpa teman temanku aku masih bisa hidup, “ya,,, aku masih hidup sekarang”, teriakku dari dalam kamar ku yang langsung menggema keseluruh ruangan.

Hari demi hari yang membosankan mulai kulalui tanpa ada sahabat dan uang saku yang berkurang aku heran kenapa hidup ini sangat membosankan, perlahan aku berjalan terduduk di taman tempat ku biasa duduk menyendiri saat ada masalah, aku mulai menggerakkan jari lentikku diatas sebuah keyboard dari sebuah layar laptopku bait demi bait kata mulai bermunculan seiring dengan gerakan jari lentikku, ya sudah kubilang inilah hobyku saat aku sedang bosan dengan hidup ini yang terkadang membuatku merasa inilah hal yang paling membuatku merasa nyaman dengan kehidupanku sendiri.