Sabtu, 30 Januari 2016

Persahabatan dengan warna yang berbeda II

Part II

Aliran air yang mulai mengalir
Membasahi butiran pasir di muka bumi
Jangan anggap hidupmu  bagaikan air yang mengalir
Karna jika begitu hidup mu akan terasa sangat membosankan
selalu mengikuti kemana air membawa kita

Hari sudah mulai gelap dan siratan warna jingga dilangit sudah mulai hilang saat aku menutup kegiatan ku yang sangat mebuatku tenang, aku mulai berjalan menyusuri kampusku yang sudah mulai sepi tapi langkah ku terhenti saat aku melihat seorang perempuan masih asyik dengan bukunya dipojok taman yang menurutku itu tempat yang gelap untuk membaca sebuah novel 18+, tawaku dalam hati.

Aku menghiraukan perempuan itu dan kembali melangkah pergi ke tempat yang kusebut dengan rumah, dan seperti biasa tempat ini sangat sepi bagaikan hutan belantara yang tak berpenghuni tapi tempat ini lebih sepi daripada hutan belantara, aku berjalan kekamar menghempasakan tulang belulang yang sangat rapuh karena kegiatan ku yang membosankan hari ini, dan sebelum masuk kamar tadi aku mengambil roti selai stroberi kesukaan ku bukannya aku bermaksud diet tapi hanya saja terasa membosankan makan malam di meja yang sangat besar yang seharusnya bisa diduduki satu kampung, namun saat ini hanya aku yang makan sendirian disana bagaikan ratu yang sedang kesepian dan kesengsaraan sedang menghampirinya, hei aku tak mau jadi ratu itu “hahahahahaha”, tawaku mulai menggelegar di ruang kamarku yang tadinya sunyi dan sepi.

Aku kembali membuka laptop yang sekarang ini menjadi teman sejati ku, membaca berita berita di social media yang menurutku sangat membosankan dan aku membaca karya seorang penulis blog yang menurut ku sangat indah

Bibirmu bagaikan lekukan batas pantai yang meliuk
tawamu bagai alunan melodi yang indah
matama bagai sebuah mantra yang dapat membuatku lupa segalanya
itulah dirimu CINTA


Memang sedikit lucu sih tulisan perempuan itu tapi seperti itukah cinta menurutnya, mungkin dia tak pernah merasakan yang namanya putus cinta, ya perempuan itu penulis blog yang beranama Elanie dia tak pernah merasakan yang namanya dikhianati seorang lelaki.
Setelah aku membaca beberapa tulisannya yang lucu kabut yang ada dimataku mulai turun dari ujung bukit yang membuatku sangat mengantuk dan akhirnya aku pergi ke alam lain yang banyak orang menyebtnya sebagai bunga tidur atau bisa juga dibilang mimpi.