Part II
Aliran air yang mulai mengalir
Membasahi butiran pasir di muka bumi
Jangan anggap hidupmu bagaikan air yang mengalir
Karna jika begitu hidup mu akan terasa sangat membosankan
selalu mengikuti kemana air membawa kita
Membasahi butiran pasir di muka bumi
Jangan anggap hidupmu bagaikan air yang mengalir
Karna jika begitu hidup mu akan terasa sangat membosankan
selalu mengikuti kemana air membawa kita
Hari
sudah mulai gelap dan siratan warna jingga dilangit sudah mulai hilang saat aku menutup kegiatan ku
yang sangat mebuatku tenang, aku mulai berjalan menyusuri kampusku yang sudah mulai
sepi tapi langkah ku terhenti saat aku melihat seorang perempuan masih asyik dengan bukunya
dipojok taman yang menurutku itu tempat yang gelap untuk membaca sebuah novel
18+, tawaku dalam hati.
Aku menghiraukan
perempuan itu dan kembali melangkah pergi ke tempat yang kusebut dengan rumah,
dan seperti biasa tempat ini sangat sepi bagaikan hutan belantara yang tak
berpenghuni tapi tempat ini lebih sepi daripada hutan belantara, aku berjalan
kekamar menghempasakan tulang belulang yang sangat rapuh karena kegiatan ku
yang membosankan hari ini, dan sebelum masuk kamar tadi aku mengambil roti
selai stroberi kesukaan ku bukannya aku bermaksud diet tapi hanya saja terasa
membosankan makan malam di meja yang sangat besar yang seharusnya bisa diduduki
satu kampung, namun saat ini hanya aku
yang makan sendirian disana bagaikan ratu yang sedang kesepian dan kesengsaraan
sedang menghampirinya, hei aku tak mau jadi ratu itu “hahahahahaha”, tawaku
mulai menggelegar di ruang kamarku yang tadinya sunyi dan sepi.
Aku
kembali membuka laptop yang sekarang ini menjadi teman sejati ku, membaca berita berita di social
media yang menurutku sangat membosankan dan aku membaca karya seorang penulis blog yang
menurut ku sangat indah
Bibirmu bagaikan lekukan batas pantai yang meliuk
tawamu bagai alunan melodi yang indah
matama bagai sebuah mantra yang dapat membuatku lupa segalanya
itulah dirimu CINTA
tawamu bagai alunan melodi yang indah
matama bagai sebuah mantra yang dapat membuatku lupa segalanya
itulah dirimu CINTA
Memang
sedikit lucu sih tulisan perempuan itu tapi seperti itukah cinta menurutnya,
mungkin dia tak pernah merasakan yang namanya putus cinta, ya perempuan itu penulis blog yang beranama
Elanie dia tak pernah merasakan yang namanya dikhianati seorang lelaki.
Setelah aku membaca beberapa tulisannya yang lucu kabut yang ada dimataku mulai turun dari ujung
bukit yang membuatku sangat mengantuk dan akhirnya aku pergi ke alam lain yang
banyak orang menyebtnya sebagai bunga tidur atau bisa juga dibilang mimpi.